Selasa, 07 Juni 2011

KEMITRAAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA BAWAHAN


PENGANTAR

Secara umum kepemimpinan merupakan sifat dari seorang pemimpin dalam menjalankan peran sebagai seorang pemimpin.beberapa definisi menurut para ahli antara lain :
a.KiHajar Dewantara ( Dalam Ermaya suradinata,1977;66)mengungkapkan Ing ngarso sung tulodo,ing madya mangun karso,tut wuri handayani bahwa didepan menjadi contoh/teladan,dibelakang menjadi dorongan.
b.Stone (1992 ; 77 )kepemimpinan manajerial sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas dari anggota kelompok.
Agar kepemimpinan berhasil maka setiap pemimpin dan pegawai dituntut memiliki kemampuan ,ketrampilan,kesempatan,andal,professional,tindakan yang efektif dan efesien serta tanggap terhadap situasi dan kondisi dalam perkembangan dilingkungan masyarakat.

SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN
Ermaya Suradinata (1995 ;79-80 ) mengungkapkan bahwa syarat – syarat seorang pemimpin di antaranya :
  1. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Mempunyai kecerdasan yang lebih
  3. Mempunyai emosi yang stabil
  4. Mempunyai keahlian untuk mengorganisir dan menggerakan bawahan
  5. memiliki kondisi yang kuat dan sehat
Selain syarat tersebut diatas Stoner ( 1995 : 115-116 ) melihat keefektifan seorang pemimpin ada tiga pendekatan ,yaitu :
  1. Pendekatan pertama ,memandang kepemimpinan sebagai pertumbuhan dari kombinasibakat-bakat
  2. Pendekatan kedua,berusaha mengenali perilaku pribadi yang berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif
  3. Pendekatan ketiga,melihat keefektifan kepemimpinan dari pandangan situasi

GAYA KEPEMIMPINAN

Ada beberapa efektifitas gaya kepemimpinan diantaranya sebagai berikut :
  1. GAYA KEPEMIMPINAN EKSEKUTIF
Yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung mempergunakan gaya integrasi pada situasi yang menghendaki demikian.
Pemimipin yang menggunakan gaya ini sebagai motivator yang baik,menggunakan partisipasi secara tepat dan melakukan kooerdinasi secara efektif,serta mempergunakan kemampuan kerja secara tim dalam pengambilan keputusan

  1. GAYA OTOKRAT BIJAK
Yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung mempergunakan birokrasi pada setiap situasi yang menghendaki perilaku.
Pemimpin ini sangat memperhatikan kualitas dan kwantitas pekerjaanya,berprakarsa ,enerjik,dan komitmen yang kuat pada hasil,dismaping memperhatikan pada sector biaya yang dipergunakan.

  1. GAYA PEMBINA
Yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung mempergunakan relasi pada situasi yang menghendakinya.
Pemimpin ini akan memelihara komunikasi yang baik,memperhatikan bawahan ,memberikan dukungan dan kerja sama yang baik dalam bekerja.
  1. GAYA BIROKRAT
Yaitu pemimpin yang cenderung mempergunakan gaya terpisah pada situasi tertentu.
Pemimpin ini sangat menaati peraturan-peraturan yang ada,memelihara sestem kerja yang telah ada,rasional,mengendalikan diri serta memperlakukan bawahan dengan adil.

Gaya kepemimpinan yang tidak efektif adalah :
a.Gaya Kompronis
adalah model pimpinan yang cenderung mempergunakan gaya gaya integrasi pada situasi yang tidak menghendaki demikian.
Pemimipin ini menggunakan partisipasi yang berlebihan ,lemah,tidak bias dipercaya,ragu-ragu dan mendua dalam mengambl keputusan.

b.Gaya Otokrat
yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung mempergunakan gaya dedikasi pada situasi yang tidak menghendaki demikian.
Pemimipin ini suka mengkritik ,mengancam,menuntut ketaatan ,komunikasi satu arah ,ditakuti tapi tidak di senangi bawahan.

c.Gaya Misionaris
yaitu gaya gaya yang cenderung mempergunakan gaya relasi dan situasi yang tidak dikehendaki.
Pemimipin ini menghindari konflik,menyenangkan,tergantung pada bawahan dan kurang memperhatikan hasil kerja.

d.Gaya Pelarian
yaitu pemimpin yang cenderung mempergunakan gaya terpisah pada situasi yang menghendaki demikian.
Pemimpin ini bekerja dengan hasil minimal dan sering putus asa,menghindari keterlibatan secara langsung,berpandangan sempit dan tidak komunikatif.
 
KENERJA
Dalam kamus bahasa Indonesia kenerja adalah sesuatu yangdicapai,prestasi yang diperlihatkan,kemampuan kerja.
Sedangkan Salim (1985 :42 ) mengatakan istilah kenerja (performance) digunakan bila sesorang menjalankan tugas atau proses dengan trampil sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.
Dari definisi diatas pada dasarnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas atau pekerjaan sesuai dengan standard an criteria yang ditetapkan .
Hasil kerja  atau kinerja seorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan budaya ,ketrampilan serta ilmu pengetahuan  yang dimiliki sesorang yang mencakup :
·         Adanya kebijakan yang menyeluruh yang harus di kethui oleh setiap pegawai.
·         Kesesuain antara pengetahuan ,ketrampilan  yang dimiliki oleh seorang pegawai
·         Mengetahui mekanisme kerja serta ketenyuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik tertulis maupun tidak.
·         Mengetahui bagaimana melaksanakan pekerjaan
·         Memiliki pengetahuan ,kemampuan dan kelebihan atasan sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
·         Mengerti perasaan orang lain yang berkaitan dengan tugas bersama .
Dengan demikian akan terjalin hubungan pemimpin dengan bawahanya ,yang akan dapat meningkatkan kenerja yang lebih baik,karena antara pemimpin dan bawahanya telah mengetahui dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas ,tujuan dan fungsi masing-masing.


Penulis : 
AKHMAD ZAENUDIN
SDN CIKERAI II KEC.CIBEBER KOTA CILEGON
              



Data
Nama                : AKHMAD ZAENUDIN
Tempat Tugas  : SD NEGERI CIKERAI II
   Kecamatan Cibeber Kota Cilegon

Website :
pgriprovinsibanten.blogspot.com