Sabtu, 20 Februari 2010

SEPUTAR SEKOLAH DASAR ( SD )


Pendidikan Dasar


1. Pertanyaan : Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global apa dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran?
 Jawab : Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal (panduan pengembangan KTSP-BSNP)

2. Pertanyaan : KKM sekolah menuju ke kriteria ideal 7,5. Sekolah kami hanya 6, apa boleh?
 Jawab : Boleh saja, hal ini karena mengacu kepada rambu-rambu yang dikeluarkan BSNP bahwa angkah untuk menentukan KKM adalah dari 0 – 100, jadi tidak harus mengacu pada angka ideal 7,5

3. Pertanyaan : Bagaimana caranya apabila ada anak pindahan dari sekolah lain yang KKMnya lebih rendah dari sekolah kami
 Jawab : Untuk mensinkronkan KKM sekolah anda dengan sekolah peserta didik tersebut adalah dengan melakukan placement test terhadap anak bersangkutan

4. Pertanyaan : Bagaimana dengan penambahan 4 jam pelajaran tambahan, apakah berlaku untuk SD?
 Jawab : Ya, sesuai dengan rambu-rambu yang diberikan oleh BSNP bahwa seluruh satuan pendidikan dapat menambah 4 jam pelajaran per minggu maksimal sebagai jam tambahan dari struktur program yang ada.

5. Pertanyaan : Apakah sistem penilaiannya sama dengan KBK?
 Jawab : Sistem penilaian KTSP sama dengan KBK yaitu penilaian berdasarkan proses dan hasil (classroom assessment)

6. Pertanyaan : Apa persamaan dan perbedaan KBK dan KTSP ?
 Jawab : Persamaan: KBK dan KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki peserta didik. Perbedaannya: KBK kurikulum yang dikembangkan secara sentralistik/pusat dan diimplementasikan oleh sekolah/satuan pendidikan, KTSP dikembangkan dan diimplementasikan oleh sekolah/satuan pendidikan.

7. Pertanyaan : Apakah SK dan KD tidak boleh berubah ?
 Jawab : SK dan KD merupakan standar nasional yang dikuatkan dengan permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Jadi, SK dan KD tidak boleh berubah namun boleh diperkaya.

8. Pertanyaan : SK dan KD tidak boleh berubah, indikator dikembangkan sekolah, dan bagaimana dengan UAN nya ?
 Jawab : itu tidak menjadi masalah karena UAN yang susun secara sentralistik mengacu pada SK dan KD yang terdapat di dalam standar isi.

9. Pertanyaan : Apa bisa 1 orang guru mengajar semua mata pelajaran di IPA/IPS ?
 Jawab : Pendekatan pembelajaran IPA/IPS terpadu merupakan salah satu pendekatan pembelajaran, dalam prakteknya dapat diajarkan oleh satu guru dan juga dengan cara team taching.

10. Pertanyaan : Apa pembuatan RPP itu 1 SK dan 1 KD saja ?
 Jawab : Sebaiknya ya, hal ini agar mudah dalam pendistribusian alokasi waktunya.

11`. Pertanyaan : Bagaimana mengisi raport untuk pengembangan diri ?
 Jawab : Untuk pengembangan diri dirapor dicantumkan secara kualititatif, dan diberikan deskripsi yang menggambarkan proses kegiatan dan ketercapaian tugas perkembangan peserta didik sebagai penjelasan nilai yang

12. Pertanyaan : Apakah KTSP itu harus lengkap semua silabus dan rpp semua mata pelajaran?
 Jawab : Ya, karena silabus dan RPP merupakan lampiran dari KTSP dan dapat diperbaiki dan disempurnakan apabila dianggap perlu.

13. Pertanyaan : Sampai kapan berlakunya KTSP ?
 Jawab : Masa berlaku KTSP tergantung kepentingan dan kebutuhan sekolah, karena KTSP setiap saat dapat diperbaiki dan disempurnakan sesuai kebutuhan peserta didik pada saat itu.
14. Pertanyaan : Apakah pembelajaran tematik harus mengaitkan semua mata pelajaran?
 Jawab : Tidak harus semua mata pelajaran harus dipadukan, dapat memadukan beberapa mata pelajaran saja.

15. Pertanyaan : Dalam dokumen 1 KTSP, ada visi, misi, tujuan sekolah. Apa boleh ditambah dengan indikator?
 Jawab : Tidak perlu

16. Pertanyaan : Apa boleh dokumen 1 KTSP yg disahkan tanpa dokumen 2
 Jawab : Tidak boleh, kerena silabus dan RPP merupakan lampiran KTSP (dokumen 1)

17. Pertanyaan : Bagaimana pembelajaran IPA terpadu, karena dalam 1 semester hanya ada biologi atau fisika saja?
 Jawab : Untuk menerapkan pembelajaran IPA terpadu dapat dilakukan dengan memadukan SK/KD lintas semester pada kelas yang sama.

18. Pertanyaan : Bagaimana strategi mengajar IPA/IPS terpadu di SMP?
 Jawab : 
Strategi pelaksanaan pembelajaran IPA/IPS terpadu mencakup:
• Perencanaan: menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan, mempelajari SK dan KD dari bidang kajian yang akan dipadukan yang dituangkan dalam pemetaan, menentukan tema, menyususn RPP
• Pelaksanaan pembelajaran: Kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti. Kegiatan akhir/penutup dan tindak lanjut
• Penilaian

19. Pertanyaan : Dalam jadwal pelajaran kelas 1 sampai 3, apakah ditulis tematik saja atau mata pelajarannya?
 Jawab : Bisa keduanya, tergantung sekolah. Akan tetapi untuk memudahkan administrasi, sekolah dapat menggunakan mata pelajaran dalam penjadwalannya, namum pendekatan pembelajaran harus tematik.

20. Pertanyaan : Dalam RPP, apakah SK, KD dan indikator ditulis lagi?
 Jawab : Berdasarkan rambu-rambu dari BSNP, di dalam RPP komponen SK, KD, dan indikator harus ditulis lagi, hal ini bertujuan untuk mendeteksi pencapaiannya.
21. Pertanyaan : Bagaimana mengenai rapor untuk 2007/2008?
 Jawab : Mengacu pada standar penilaian, bentuk rapor yang digunakan untuk KTSP adalah satu nilai untuk satu mata pelajaran dan diberikan deskripsi singkat terhadap pencapaian aspek dalam mata pelajaran tersebut.

22. Pertanyaan : Apakah puskur membuat program produktif untuk SMK?
 Jawab : Tidak, program produktif untuk SMK dikembangkan oleh direktorat kejuruan.

23. Pertanyaan : Apakah IPS terpadu, sedangkan dalam SI masih terkotak-kotak ada mata pelajaran sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah?
 Jawab : Untuk menerapkan pembelajaran IPS terpadu dapat dilakukan dengan memadukan SK/KD lintas semester

24. Pertanyaan : Menurut saya, pemerintah terlalu mudah untuk melakukan perubahan terhadap kurikulum, sebetulnya tidak bermasalah yang signifikan tetapi diubah menjadi kurikulum yang sekarang dinamakan KTSP. Apakah pemerintah mempunyai data yang akurat yang menyebabkan kurikulum yang sudah ada ini harus diubah menjadi KTSP?
 Jawab : Sebelum melakukan perubahan pemerintah telah melakukan kajian yang mendalam kurikulum sebelumya (kurikulum 1984 dan 19994) analisis konten, alokasi waktu, implementasi kurikulum dan juga melihat perbandingan dengan negara lain. 

25. Pertanyaan : Dulu kita pernah menggunakan kurikulum KBK, lalu kurikululum 2004. sekarang belum lagi 10 tahun kurikulum sudah diubah menjadi kurikulum ktsp. Sebenarnya bagaimana sih? Apakah kurikulum 2004 atau kurikulum KBK itu sudah dianggap gagal?
 Jawab : KBK merupakan cikal bekal dari Standar Isi, yang mana di dalamnya terdapat SK dan KD mata pelajaran. 80 % SK dan KD yang terdapat dalam Standar isi berasal dari KBK.

26. Pertanyaan : Kami di sekolah rasanya seperti kelinci percobaannya orang pusat. Ketika orang pusat yang sangat ahli memperoleh ilmu baru, kita buru-buru langsung menanggapi dan melakukan perombakan. Nanti pembaharuan yang satu belum lagi dilaksanakan dengan sempurna ada lagi perintah menjalankan sesuatu yang baru. Terus kapan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah kami bisa aman dari gangguan pembaharuan itu?
 Jawab : Jika permbaharuan yang dilakukan menuju ke arah yang lebih baik, kenapa harus berhenti.

27. Pertanyaan : Pada silabus ada indikator yang harus dibuat sendiri oleh kami. Pada kurikulum KBK sudah ada indicator. Sebenarnya yang enak adalah KBK karena kami tidak perlu menyusun indicator lagi. Apakah kami diperbolehkan menggunakan kurikulum KBK untuk mengambil indokatornya?
 Jawab : Bagi SK dan KD yang sama boleh saja.

28. Pertanyaan : Menurut saya mulok adalah meningkatkan potensi yang ada di daerah bukan mata pelajaran yang sifatnya internasional seperti bahasa inggris. Tetapi di beberapa daerah dan beberapa sekolah ada yang muloknya adalah bahasa inggris dan computer. Ini bagaimana? Dimana muloknya?
 Jawab : Apabila sekolah beranggapan bahasa inggris merupakan suatu kebutuhan yang relevan untuk kebutuhan lokal boleh-boleh saja, misalnya di sekolah-sekolah di sekitar pantai Kute Bali menjadikan bahasa inggris sebagai muatan lokal.

29. Pertanyaan : Berapa banyakkah mulok yang diperbolehkan dilaksanakan di sekolah?
 Jawab : Dalam struktur kurikulum dicantumkan bahwa muatan lokal setara dengan 2 jam pelajaran.

30. Pertanyaan : Apakah setiap siswa harus mengikuti mulok yang sama?
 Jawab : Ya, karena muatan lokal disusun dan diimplementasikan oleh sekolah 

31. Pertanyaan : Mengapa mulok harus ada silabusnya yang juga memuat SK dan KD? Mengapa penyusunan SK dan KD nya dibebankan kepada sekolah?
 Jawab : Karena mulok dikembangkan oleh sekolah, maka sekolah yang lebih tahu SK dan KD yang akan dicapai.

33. Pertanyaan : Pada penentuan tema-tema untuk tematik, apakah kita hanya menggunakan acuan yang telah ada atau boleh menetapkan sendiri?
 Jawab : Tema-tema yang ada panduan yang ada adalah contoh, jadi sekolah dapat memilih tema-tema yang relevan dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan sekolah.

34. Pertanyaan : Bagaimana mengkaitkan tema-tema yang telah ada dalam bentuk silabus dan rpp? Apakah kalau melihat contoh yang ada khususnya pada rpp-nya seolah-olah dalam satu hari siswa akan mengikuti lima mata pelajaran, padahal pada jadwal yang juga ada pada contoh kelas satu satu harinya hanya 3 mata pelajaran? Bila satu hari siswa mengikuti lima mata pelajaran berarti sama dengan anak smp atau sma, belum lagi beban buku yang harus dibawa siswa ke sekolah, apakah ini tidak mengganggu kesehatan anak?
 Jawab : Satu tema dapat dijabarkan beberapa RPP, dan satu RPP digunakan untuk satu kali pertemuan, jadi satu tema tidak dipelajari dalam satu hari.

35. Pertanyaan : Penilaian yang sekarang kan ada bermacam-macam, seperti ada performans, ada produk, ada portofolio dan sebagainya. Padahal kita semua tahu bahwa ujian yang sifatnya nasional nantinya hanya bersifat pilihan ganda saja. Lalu apa gunanya kita melakukan penilaian seperti itu semuanya?
 Jawab : Hal ini karena yang diujikan secara nasional tidak semua SK dan KD yang terdapat dalam satu mata pelajaran.

36. Pertanyaan : Mata pelajaran apa saja yang ada penilaian produknya? Kalau kita akan melakukan penilaian produk, apa saja yang harus kami siapkan? Apakah setiap satu KD harus ada penilaian produknya?
 Jawab : Mata pelajaran yang cendrung menerapkan penilaian produk adalah mata pelajaran seni dan budaya, IPA, dan bahasa Indonesia/ Inggris.

37. Pertanyaan : Apakah benar bahwa penilaian proyek itu mencakup berbagai mata pelajaran?
 Jawab : Tidak, penilaian proyek dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran.

38. Pertanyaan : Skor don bobot, mana yang paling tepat menentukan skor atau bobot? Skor dan bobot menjadi masalah. (Guru tidak bisa membedakan antara skor dan bobot).
 Jawab : Skor adalah perolehan siswa terhadap satu jawaban, misalnya uraian skornya bisa lebih dari 1 tidak sperti di pilihan ganda. Bobot untuk menentukan kedalaman atau kompleksitas dari satu soal, makin tinggi bobotnya berarti soal itu tingkat kesukarannya makin tinggi.

39. Pertanyaan : Gimana dengan sekolah lain yang tidak memiliki LCD, apa alternatifnya.
 Jawab : Dapat menggunakan OHP atau bahan-bahan difotokopi.

40. Pertanyaan : Permasalahan yang sering muncul dalam pelatihan/bimbingan profesional ialah pada Penilaian, seperti mengapa penilaian masih saja dilakukan di tingkat nasional dan tidak pada tingkat satuan pendidikan? Pertanyaan ini juga diikuti dengan mengapa kok hanya tiga matapelajaran itu saja dan mengapa tidak semuanya saja? Pertanyaan tentang penilaian juga menyangkut tentang pembuatan skor, membuat pembobotan, dan menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peserta pada sekolah paling baikpun tidak dapat membedakan antara skor dan bobot, hubungan apa yang terjadi antara skor dan bobot. Pada beberapa sekolah telah melaksanakan KTSP dengan segala keterbatasannya. Masih dalam penilaian, di hampir banyak peserta yang mengikuti pelatihan ini nampaknya sering terhenti dalam menjbarkan indikator yang ada, padahal indikator itu sendiri masih dapat diuraikan lebih rinci dan lebih terukur lagi, seperti pemahaman identifikasi, diskusi, pemaknaan diskusi dan identifikasi dan terminologi lainnya sering berhenti sampai disitu, sehingga pemahaman diskusi maupun identifikasi dipahami secara beragam oleh para peserta.
 Jawab : Untuk mengetahui mutu pendidikan di Indonesia, maka penilaian dilakukan di tingkat nasional. Sebetulnya tidak hanya tiga matapelajaran saja yang diujikan (UN), tetapi semua mata pelajaran lainnya (US).

41. Pertanyaan : Pada sekolah kejuruan ada pemahaman berbeda dengan sekolah umum lainnya, khususnya dalam memahami indikator dan materi, bahkan ada pembiasan pemahaman pada penjabaran dari Kompetensi dasar pada standar isi ke indikator, beberapa peserta menjabarkannya persis seperti apa yang dicontohkon oleh tabel silabus pada contoh KTSP buatan BSNP, ada yang menjabarkannya dalam bentuk materi.
 Jawab : Sebagai panduan penyusunan KTSP digunakan panduan yang dibuat oleh BSNP

42. Pertanyaan : Mengapa SKBM sekarang menjadi KKM ?
 Jawab : Pada dasarnya sama saja hanya istilahnya saja yang berbeda.

43. Pertanyaan : SKBM kriterianya ada esensial, mengapa KKM tidak ada kriteria esensial ?
 Jawab : Karena dalam standar isi, kompetensi sudah esensial (kompetensi sudah minimal).

44. Pertanyaan : Bagaimana penilaian potofolio ?
Jawab : Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dari proses pembelajaran dan membandingkan hasil setiap karya tersebut. Dan pada setiap hasil karya peserta didik diungkapkan kekuatan dan kelemahannya, sehingga peserta didik memiliki catatan-catatan yang dapat memperbaiki hasil karyanya. 
  
45. Pertanyaan : Apakah kegiatan eksperimen dalam IPA dapat dilihat sebagai penilaian performance dan projek ?
 Jawab : Ya, karena kita lihat unjuk kerjanya. Demikian juga proyek karena dari kegiatan eksperimen itu dapat membuat suatu benda atau karya tulis

46. Pertanyaan : Karya tulis dan menyusun teks pidato bisa dimasukan dalam portofolio ?
 Jawab : Ya, karena merupakan hasil karya siswa yang dapat dinilai hasilnya.

 
47. Pertanyaan : Bagaimana keterkaitan kuri 94 - 2004 dan KTSP
 Jawab : 


PERBANDINGAN STRUKTUR PROGRAM DAN MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM 94, KURIKULUM 2004, DAN STANDAR ISI

Keterangan:
• Pada Kurikulum 1994 mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdiri sendiri, sedangkan pada Kurikulum 2004 Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial bergabung menjadi satu tetapi pada Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial kembali menjadi berdiri sendiri
• Pada Kurikulum 2004 mata pelajaran IPA diubah menjadi Pengetahuan Alam kemudian pada Standar Isi kembali lagi menjadi mata pelajaran IPA
• Pada Standar Isi mp Kerajinan Tangan dan Kesenian berubah namanya menjadi Seni budaya dan keterampilan sedangkan di UU Sisdiknas nama mp tsb adalah Seni dan Budaya
• Pada Kurikulum 2004 mp Pendidikan Jasmani dan Kesehatan diubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani selanjutnya di Standar Isi namanya diubah menjadi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan diambil dari kelompok mp padai Standar Isi 


PERBANDINGAN JAM BELAJAR

Keterangan:
• Jumlah jam pelajaran per minggu pada Standar Isi lebih sedikit dibandingkan dengan Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004
• Lamanya 1 jam pelajaran pada Standar Isi lebih kecil daripada Kurikulum 2004 dan Kur 1994 (kelas III – VI) sedangkan untuk kelas I dan II Standar Isi dan Kur 2004 lebih lama daripada Kur 1994
• Minggu efektif dan jumlah jam dalam satu tahun pada Standar Isi lebih kecil daripada Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004

TANYA JAWAB PAUD / SD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Kasus beberapa pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, TK, KB, sebagai berikut:
MBS di TK atau PAUD/KB di Kab. Sikka belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan kurangnya kesadaran OT akan pentingnya pendidikan bagi bagi anaknya. Berbagai usaha sudah dilakukan dengan komite sekolah tetapi hasilnya belum optimal. Usaha apa yang perlu dilakukan agar masyarakat memiliki respons positif terhadap pendidikan TK dan PAUD?

Jawab: salah satunya dengan membuat pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga OT berminat untuk memasukkan anaknya ke PAUD. Lainnya yaitu dengan mensosialisasikan pada masyarakat dengan mempromosikan pada OT untuk mau mengikutkan anaknya pada 2 hari sekolah gratis (trial class). Ini diharapkan dapat merangsang kesadaran OT dan memberikan kesempatan OT agar terbuka wawasan berfikirnya sehingga dapat merasakan manfaat PAUD yang sangat menyenangkan bagi dunia anak.


Masyarakat dan Dinas kurang memberi perhatian pada pengembangan PAUD. Ini disebabkan karena keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah (di Kab. Sikka).

Jawab: tahun ini Dinas (di Kab. Sikka) mulai menerima dana rintisan untuk KB sebesar Rp. 20 juta dari Pusat. Pendanaan tidak selalu dari pusat, melainkan dapat dari Dinas Kabupaten dengan adanya otda.
PAUD selama ini belum ada acuan kurikulum seperti di TK. Seperti di Muaro Jambi menggunakan kurikulum TK yang direndahkan kemampuan dasarnya. Apakah tidak ada kurikulum untuk PAUD non-formal?

Jawab: ada yaitu dalam bentuk Standar Perkembangan Anak usia lahir sampai dengan usia 6 tahun.


4. Terjadi pergesekan antara PAUD dan TK. Dalam satu kelurahan terdapat beberapa tempat PAUD dan TK dan disarankan agar pusat membuat kebijakan yang mengatur jarak lokasi PAUD dan TK dalam satu lokasi.

Jawab: perijinan TK dan PAUD sudah ada aturannya, namun pendirian TK/PAUD tetap ditentukan oleh daerah setempat.

5. Apakah tenaga pendidikan di PAUD sifatnya memang sukarela? Selama ini PAUD tidak ada program pengajarannya dan apa harus ada program pengajarannya?

Jawab: untuk PAUD terintegrasi dengan POSYANDU yang biasanya disebut POS PAUD yang memang berasal dari tenaga sukarela ibu rumah tangga yang aktif di PKK. PAUD memang dirintis dari usaha sukarela dahulu. Dengan berkembangnya Direktorat PAUD maka sekarang mulai bermunculan dana-dana blok grant untuk PAUD. Namun tidak sepenuhnya dinikmati langsung tetapi diserahkan secara bertahap.


6. Apakah administrasi penilaian dan pembelajaran PAUD seperti TK?

Jawab: perbedaan PAUD dan TK terletak pada usia anak didik. Oleh karena itu, pembelajaran dan cara penilaiannya sama.


7. Bagaimana persyaratan penyelenggaraan PAUD?

Jawab: persyaratannya mencakup: anak didik, tempat pembelajaran, tenaga pendidik/pengelola, program pembelajaran, surat permohonan ke dinas pendidikan.
8. Penilaian individu dengan berbagai alat penilaian seperti, observasi, catatan anekdot, unjuk kerja, hasil karya, dsb akan sangat merepotkan guru. Apakah boleh dengan hanya membuat penilaian SKH saja? Jawab: penilaian tidak cukup hanya dilakukan SKH tetapi perlu dirangkum dengan menggunakan berbagai alat penilaian.
9. Apakah dimungkinkan SD, TK, KB, dan TPA menjadi satu lembaga seperti di South Australia mengingat pada jenjang pendidikan tersebut pendekatan pembelajarannya adalah bermain sambil belajar?

Jawab: dalam satu lembaga pendidikan bisa saja terdiri dari SD, TK, KB, dan TPA seperti di luar negri. Hal ini sangat bergantung pada kemampuan yayasannya.
10. Masyarakat sangat menyambut baik adanya PAUD di masyarakat, tetapi pelaksana lapangan sering terjadi silang pendapat antara keberadaan TK dan PAUD (KB) yang pada umumnya ditangani oleh PLS?

Jawab: PAUD dapat dikatakan sebagai payungnya, meliputi: TK, KB, TPA, Pos PAUD. Semuanya memiliki porsi berbeda dimana acuannya adalah usia anak.
11. Apa perbedaan antara TK dan KB?

Jawab: antara TK dan KB tidaklah ada perbedaan yang signifikan dari segi pembelajaran, perbedaannya pada acuan utama yaitu usia: TK anak usia 4-6 tahun dan KB anak usia 2-4 tahun. TK berada pada jalur pendidikan formal sedangkan KB pada jalur pendidikan non formal.


12. Apakah anak harus melalui PAUD sebelum ke TK dan SD?

Jawab: tidak ada ketentuannya dan TK bagian dari PAUD yang berada pada jalur pendidikan formal.


13. Wisuda bagi anak yang lulusTK diperbolehkan atau tidak?

Jawab: tidak ada ketentuan mengenai boleh tidaknya wisuda di TK. Pada awalnya wisuda di TK itu hanya sebagai perayaan biasa saja yang kemudian berkembang menjadi satu tradisi seperti orang dewasa.


14. Apakah penilaian untuk PAUD bisa dapat dibuat lebih sederhana, seperti dicantumkan pada silabus semester/bulanan/mingguan?

Jawab: penilaian tercantum ada di silabus tetapi hanya besarannya, sedangkan penilaian harian dapat dimasukkan setiap hari di SKH yang kemudian dirangkum perminggu atau bulan atau semester yang kemudian menjadi bahan acuan untuk pelaporan bagi orang tua. 


15. Apakah tutor untuk PAUD selalu wanita?

Jawab: Tidak ada ketentuan jenis kelamin untuk menjadi tutor paud asalkan yang bersangkutan memiliki kecintaan terhadap anak, sabar menghadapi anak dan memiliki keinginan untuk belajar tentang disiplin pendidikan anak usia dini.


16. Bila jumlah anak dalam satu kelas 40 orang dan guru hanya satu orang, bagaimana pemecahan mengelola kelas besar dengan model pengembangan berdasarkan minat, mengingat terlalu banyak area yang ada dan anak akan tersebar diberbagai area tersebut?

Jawab: untuk mengelola TK dengan jumlah anak yang terlalu banyak cukup sulit. Hal ini bisa diatasi dengan melibatkan orang tua di sekolah, yaitu secara bergiliran OT diminta untuk membantu KBM di kelas. Melalui komunikasi yang baik tentu OT tidak akan merasa keberatan.


17. Bagaimana mengatasi anak yang lebih tertarik pada sudut pengembangan/pusat minat? Jawab: Jika anak tertarik pada pusat minat biarkan saja mereka bermain disana, namun guru sebagai pendidik hendaknya tetap menstimulasi anak untuk melakukan kegiatan pada pusat minat lainnya.

18. Bagaimana menangani anak hiperaktif?

Jawab: anak hiperaktif perlu difasilitasi secara khusus di sekolah. Namun, apabila hal ini tidak dimungkinkan, dapat menjalin kerjasama dengan OT dalam hal keterlibatan di dalam pendidikan anaknya. OT dapat diminta untuk membantu guru saat KBM secara bergiliran untuk mengatasi anak-anak yang bermasalah.

19. Di Kelompok Bermain/KB masih memakai silabus yang umum seperti TK. Apakah format silabus untuk KB sama dengan TK?

Jawab: tidak ada aturan harus sama, tetapi jika KB akan mengadopsi model program silabus TK diperkenankan.

20. Apakah anak usia 2-3 tahun jumlah temanya dalam satu semester harus 8?

Jawab: jumlah tema untuk satu semester tidak ada ketentuan berapa banyak dan semua itu tergantung dari perencanaan mingguan dan tema yang dipilih sehingga semua indikator yang ada dapat dibagi habis dalam tema-tema yang menjadi pilihannya. Hal terpenting dalam pemilihan tema memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan tema, misalnya: tema sebaiknya berasal dari lingkungan terdekat anak dan yang dapat memberikan stimulasi/motivasi/mendorong anak dalam melakukan aktivitas di sekolah: dari hal yang konkrit ke abstrak.

21. Bagaimana membuat pembelajaran Tematik di PAUD bisa berlanjut di SD (mengingat anak usia 0-8 tahun adalah “golden age”) sehingga pelajaran terlihat saling berkesinambungan? Jawab: saat ini telah ada aturan di Permendiknas No. 22 tahun 2006 bahwa SD kelas I s.d III dapat menggunakan pembelajaran tematik.

22. Berikan contoh kalau memang anak yang pernah mengikuti PAUD lebih siap bersekolah dibandingkan dengan anak SD?

Jawab: pada minggu pertama anak SD masuk sekolah akan dapat terlihat perbedaan antara anak yang pernah bersekolah di PAUD dengan anak yang belum pernah sama sekali. Pada umumnya anak yang pernah mengalami pendidikan di PAUD akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dibandingkan yang tidak. Anak yang mengalami PAUD pada hari pertama di SD bisa langsung ditinggal oleh orang tuanya, tetapi tidak demikian bagi anak yang belum pernah. Hasil penelitian menunjukkan bahwaanak yang mengalami pendidikan melalui PAUD lebih mandiri dan lebih mantang secara emosional.

23. Apakah dalam SKM dengan indikator mendengarkan cerita harus dituliskan judul ceritanya? Jawab: sebaiknya judul cerita tidak perlu dicantumkan pada SKM, karena untuk satu indikator, misalnya “mendengarkan cerita” dalam satu minggu dapat diberikan beberapa kali sehingga akan banyak judul cerita yang harus ditulis (sebaiknya judul cerita ditulis di SKH saja).

24. Apakah dalam penyusunan SKM model pembelajaran minat boleh memasukkan berbagai aspek pengembangan pada satu area? Misalnya, pada area seni dicantumkan indikator dari aspek kognitif ataupun fisik motorik? Jawab: boleh dan memang demikian seharusnya.
25. Apakah ada kurikulum PAUD untuk pendidikan non formal?

Jawab: ada, yaitu Standar Perkembangan Anak Usia Lahir sampai dengan 6 tahun.

26. Apakah PAUD dapat mengeluarkan Surat Keterangan Belajar? Jawab: pemberian Surat Keterangan Belajar tergantung pada kebijakan lembaga yang bersangkutan. Tidak ada larangan untuk mengeluarkan Surat Keterangan di pendidikan non formal selama menerangkan bahwa anak telah mengikuti pendidikan di lembaga tersebut.

27. PAUD terintegrasi telah tumbuh menjamur di beberapa provinsi, namun sampai saat ini kurang mendapat perhatian dari pihak Dinas dan Pusat dalam hal pelatihan tenaga gurunya seperti di TK?

Jawab: untuk pelatihan pusat memberikan kesempatan yang sama baik itu untuk PAUD maupun TK. Namun, jumlah pesertanya masih sangat terbatas. Pusat akan tetap memperhatikan perkembangan SDM PAUD daerah, namun untuk kemajuan seseorang tidak hanya ditentukan oleh penerimaan pelatihan, tetapi dapat juga dengan belajar dengan teman atau belajar mandiri.

28. Penyelenggaraan PAUD di biayai secara gratis, seperti pengalaman di Muaro Jambi. Apakah untuk ketentuan administrasi, cara penilaian pembelajarannya harus sama.

Jawab: suatu penilaian pembelajaran tidaklah ditentukan oleh gratis atau tidaknya pendidikan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar anak didik. Jadi tidak ada perbedaan cara penilaian antara PAUD dan TK, karena TK termasuk dalam PAUD.

29. Mengingat PAUD ada yang gratis (seperti di Muaro Jambi) sehingga lebih diminati oleh OT. Bagaimana mengatasi agar TK juga diminati OT sehingga dapat menambah siswa? Jawab: agar TK menarik minat OT maka dapat dilakukan berbagai cara. Misalnya, memberikan “trial class” (kelas percobaan) sebagai promosi kepada OT atau menyajikan suatu pembelajaran TK yang dapat menarik minat anak dan OT.

Senin, 08 Februari 2010

PERAN PENTING OLAHRAGA PADA SEKOLAH

Kegiatan olahraga disekolah memiliki peran penting, Karena dengan berolahraga mampu membentuk karakter dan menguatkan otot, serta menyelaraskan koordinasi fungsi bagian-bagian tubuh. Aktivitas olahraga juga akan membuat tubuh bugar serta membangun ketahanan fisik. Pada giliranya, badan yang bugar, ketahanan fisik yang prima, otot yang kuat, dan koordinasi yang baik antar anggota tubuh akan mampu mempengaruhi secara positif  mental dan perilaku siswa.
Melalui kegiatan olahraga, siswa diajarkan nilai-nilai sportivitas yang mampu mendorong siswa untuk mematuhi peraturan, memperoleh kemenangan dengan kerendahan hati dan menerima kekalahan dengan lapang dada. Dalam olahraga dilatih untuk menghormati lawan, wasit dan diri kita sendiri, sebagaimana juga menghormati penonton. Olahraga menyediakan banyak pengalaman yang mampu membangkitkan emosi, melatih untuk menghadapi  tekanan, mengambil inisiatif serat saling mendukung dan setia. Olahraga mendorong untuk mencapai performa terbaik dan berani dalam pengertian keberanian fisik dan juga keberanian moral. Karena itu olahraga  adalah pendidikan untuk menjalani kehidupan yang didukung masyarakat dan membangun stamina, dan  diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Melalui kegiatan olahraga semua pihak yang terkait dapat saling menjalin pengertian dan dialog  maka olahraga merupakan sarana yang baik untuk menumbuhkan atlet berbakat yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani, memupuk rasa persatuan , persahabatan dan persaudaraan di kalangan pelajar dari berbagai kabupaten atau kota se Jawa Timur.
Di sisi lain olahraga dapat di jadikan sebagai alat untuk saling mengenal dan tukar-menukar kebudayaan sehingga mampu menambah wawasan kepada semua pihak yang berperan didalamnya.

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA SD/MI KECAMATAN CILEGON TAHUN 2010

Salah satu indikator peningkatan mutu pada suatu jenjang pendidikan adalah meningkatnya kemampuan siswa baik menyangkut substansi pelajaran meupun berkembangnya kreativitas, daya nalar, sikap dan budi pekerti para siswa. Agar semangat dan komitmen para praktisi pendidikan tetap terpelihara sehingga maemungkinkan mereka selalu berupaya mengembangkan proses pendidikan, maka perlu diadakan kompetisi atau lomba unjuk kemampuan siswa dalam bentuk olimpiade olahra siswa yang mudah mudah mudah dalam pelaksanaan banyak yang diperoleh oleh siswa dalam menagmbil manfaat dilapangan untuk dimabil dan integrasikan pada seluruh mata pelajaran.
       Dalam buku pedoman OSN SD/MI tahun 2008 yang dikeluarkan oleh Depdiknas dinyatakan bahwa Olimopiade Sains Nasional yang telah dirintis sejak tahun 2003 merupakan salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan. Pelaksanaan olimpiade secara berkelanjutan akan berdampak positif pada pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga diharapkan akan menjadi lebih kreatif dan inovatif. Pada gilirannya siswa akan memperoleh kesempatan mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuannya melalui pembelajaran yang kreatif, efektif dan amenyenangkan. Selain itu juga dimaksudkan untuk merangsang tumbuhnya motivasi para siswa, guru, pengelola dan pembina pendidikan untuk berkompetisi secara sehat dengan mengedepankan sportivitas guna mencapai prestasi tertinggi.
        Tema O2S SD?MI tahun 2010 adalah " dengan OOS SD/MI kita jadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan pengembangan olahraga pada usian dini" . Pada tahap awal Guru Olahraga SD /MI melaksanakan seleksi siswa yang menjadi kontingen sekolahnya masing masing yang akan menjadi duta atau delegasi O2S SD?MI tingkat Kecamatan tahun 2010
Semoga hasil dari O2S SD/MI tingkat Kecamatan Cilegon Siswa dan Guru dapat; Meningkatkan kemapuan dan keterampilan gerak dibidang Olahraga yang merupakan bagian dari pendidikan jasmani, Mendapatkan Motivasi, Minat Bakat bagi siswa terhada Olahraga Sedini mungkin, Siswa dapat meningkatkan kebugaran jasmani yang kuat dan prima, dan yang paling penting adalah pada kegiatan ini dapat melahirkan bibit dan tunas olahragawan yang potensial yang menjadi kebaggaan.
Yang Menjadi Sasaran Pada Kegiatan O2S SD/MI inim adalah Seluruh siswa tingkat SD/MI terhitung 1 Januri 1998 dan atau duduk dikelas V siswa SD/MI.
Cabang Olahraga yang akan dipertandingkan adalah, Atletik Kids, Tenis Meja, Catur, Bulu Tangkis Sepak Takrau, Sepak Bola mini, Bola Voleey mini dan Olahraga eksibisi ( Pendataan ) yaitu ; Pencak silat, tenis lapangan, renang, miniBridge, serta karate.
Mudah mudahan para pemenang dan atau yang dapat percaya untuk menjadi wakil atau duta SD/MI Se Kecamatan Cilegon dapat merebut kejuaraan di Tingkat Kota Cilegon

Disampaikan Oleh Dra, MUHAYATI, M. Si. ( Ketua BAPOPSI Kecamatan Cilegon yang merangkap sebagai Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cilegon )