Sabtu, 20 Februari 2010

SEPUTAR SEKOLAH DASAR ( SD )


Pendidikan Dasar


1. Pertanyaan : Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global apa dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran?
 Jawab : Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal (panduan pengembangan KTSP-BSNP)

2. Pertanyaan : KKM sekolah menuju ke kriteria ideal 7,5. Sekolah kami hanya 6, apa boleh?
 Jawab : Boleh saja, hal ini karena mengacu kepada rambu-rambu yang dikeluarkan BSNP bahwa angkah untuk menentukan KKM adalah dari 0 – 100, jadi tidak harus mengacu pada angka ideal 7,5

3. Pertanyaan : Bagaimana caranya apabila ada anak pindahan dari sekolah lain yang KKMnya lebih rendah dari sekolah kami
 Jawab : Untuk mensinkronkan KKM sekolah anda dengan sekolah peserta didik tersebut adalah dengan melakukan placement test terhadap anak bersangkutan

4. Pertanyaan : Bagaimana dengan penambahan 4 jam pelajaran tambahan, apakah berlaku untuk SD?
 Jawab : Ya, sesuai dengan rambu-rambu yang diberikan oleh BSNP bahwa seluruh satuan pendidikan dapat menambah 4 jam pelajaran per minggu maksimal sebagai jam tambahan dari struktur program yang ada.

5. Pertanyaan : Apakah sistem penilaiannya sama dengan KBK?
 Jawab : Sistem penilaian KTSP sama dengan KBK yaitu penilaian berdasarkan proses dan hasil (classroom assessment)

6. Pertanyaan : Apa persamaan dan perbedaan KBK dan KTSP ?
 Jawab : Persamaan: KBK dan KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki peserta didik. Perbedaannya: KBK kurikulum yang dikembangkan secara sentralistik/pusat dan diimplementasikan oleh sekolah/satuan pendidikan, KTSP dikembangkan dan diimplementasikan oleh sekolah/satuan pendidikan.

7. Pertanyaan : Apakah SK dan KD tidak boleh berubah ?
 Jawab : SK dan KD merupakan standar nasional yang dikuatkan dengan permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Jadi, SK dan KD tidak boleh berubah namun boleh diperkaya.

8. Pertanyaan : SK dan KD tidak boleh berubah, indikator dikembangkan sekolah, dan bagaimana dengan UAN nya ?
 Jawab : itu tidak menjadi masalah karena UAN yang susun secara sentralistik mengacu pada SK dan KD yang terdapat di dalam standar isi.

9. Pertanyaan : Apa bisa 1 orang guru mengajar semua mata pelajaran di IPA/IPS ?
 Jawab : Pendekatan pembelajaran IPA/IPS terpadu merupakan salah satu pendekatan pembelajaran, dalam prakteknya dapat diajarkan oleh satu guru dan juga dengan cara team taching.

10. Pertanyaan : Apa pembuatan RPP itu 1 SK dan 1 KD saja ?
 Jawab : Sebaiknya ya, hal ini agar mudah dalam pendistribusian alokasi waktunya.

11`. Pertanyaan : Bagaimana mengisi raport untuk pengembangan diri ?
 Jawab : Untuk pengembangan diri dirapor dicantumkan secara kualititatif, dan diberikan deskripsi yang menggambarkan proses kegiatan dan ketercapaian tugas perkembangan peserta didik sebagai penjelasan nilai yang

12. Pertanyaan : Apakah KTSP itu harus lengkap semua silabus dan rpp semua mata pelajaran?
 Jawab : Ya, karena silabus dan RPP merupakan lampiran dari KTSP dan dapat diperbaiki dan disempurnakan apabila dianggap perlu.

13. Pertanyaan : Sampai kapan berlakunya KTSP ?
 Jawab : Masa berlaku KTSP tergantung kepentingan dan kebutuhan sekolah, karena KTSP setiap saat dapat diperbaiki dan disempurnakan sesuai kebutuhan peserta didik pada saat itu.
14. Pertanyaan : Apakah pembelajaran tematik harus mengaitkan semua mata pelajaran?
 Jawab : Tidak harus semua mata pelajaran harus dipadukan, dapat memadukan beberapa mata pelajaran saja.

15. Pertanyaan : Dalam dokumen 1 KTSP, ada visi, misi, tujuan sekolah. Apa boleh ditambah dengan indikator?
 Jawab : Tidak perlu

16. Pertanyaan : Apa boleh dokumen 1 KTSP yg disahkan tanpa dokumen 2
 Jawab : Tidak boleh, kerena silabus dan RPP merupakan lampiran KTSP (dokumen 1)

17. Pertanyaan : Bagaimana pembelajaran IPA terpadu, karena dalam 1 semester hanya ada biologi atau fisika saja?
 Jawab : Untuk menerapkan pembelajaran IPA terpadu dapat dilakukan dengan memadukan SK/KD lintas semester pada kelas yang sama.

18. Pertanyaan : Bagaimana strategi mengajar IPA/IPS terpadu di SMP?
 Jawab : 
Strategi pelaksanaan pembelajaran IPA/IPS terpadu mencakup:
• Perencanaan: menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan, mempelajari SK dan KD dari bidang kajian yang akan dipadukan yang dituangkan dalam pemetaan, menentukan tema, menyususn RPP
• Pelaksanaan pembelajaran: Kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti. Kegiatan akhir/penutup dan tindak lanjut
• Penilaian

19. Pertanyaan : Dalam jadwal pelajaran kelas 1 sampai 3, apakah ditulis tematik saja atau mata pelajarannya?
 Jawab : Bisa keduanya, tergantung sekolah. Akan tetapi untuk memudahkan administrasi, sekolah dapat menggunakan mata pelajaran dalam penjadwalannya, namum pendekatan pembelajaran harus tematik.

20. Pertanyaan : Dalam RPP, apakah SK, KD dan indikator ditulis lagi?
 Jawab : Berdasarkan rambu-rambu dari BSNP, di dalam RPP komponen SK, KD, dan indikator harus ditulis lagi, hal ini bertujuan untuk mendeteksi pencapaiannya.
21. Pertanyaan : Bagaimana mengenai rapor untuk 2007/2008?
 Jawab : Mengacu pada standar penilaian, bentuk rapor yang digunakan untuk KTSP adalah satu nilai untuk satu mata pelajaran dan diberikan deskripsi singkat terhadap pencapaian aspek dalam mata pelajaran tersebut.

22. Pertanyaan : Apakah puskur membuat program produktif untuk SMK?
 Jawab : Tidak, program produktif untuk SMK dikembangkan oleh direktorat kejuruan.

23. Pertanyaan : Apakah IPS terpadu, sedangkan dalam SI masih terkotak-kotak ada mata pelajaran sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah?
 Jawab : Untuk menerapkan pembelajaran IPS terpadu dapat dilakukan dengan memadukan SK/KD lintas semester

24. Pertanyaan : Menurut saya, pemerintah terlalu mudah untuk melakukan perubahan terhadap kurikulum, sebetulnya tidak bermasalah yang signifikan tetapi diubah menjadi kurikulum yang sekarang dinamakan KTSP. Apakah pemerintah mempunyai data yang akurat yang menyebabkan kurikulum yang sudah ada ini harus diubah menjadi KTSP?
 Jawab : Sebelum melakukan perubahan pemerintah telah melakukan kajian yang mendalam kurikulum sebelumya (kurikulum 1984 dan 19994) analisis konten, alokasi waktu, implementasi kurikulum dan juga melihat perbandingan dengan negara lain. 

25. Pertanyaan : Dulu kita pernah menggunakan kurikulum KBK, lalu kurikululum 2004. sekarang belum lagi 10 tahun kurikulum sudah diubah menjadi kurikulum ktsp. Sebenarnya bagaimana sih? Apakah kurikulum 2004 atau kurikulum KBK itu sudah dianggap gagal?
 Jawab : KBK merupakan cikal bekal dari Standar Isi, yang mana di dalamnya terdapat SK dan KD mata pelajaran. 80 % SK dan KD yang terdapat dalam Standar isi berasal dari KBK.

26. Pertanyaan : Kami di sekolah rasanya seperti kelinci percobaannya orang pusat. Ketika orang pusat yang sangat ahli memperoleh ilmu baru, kita buru-buru langsung menanggapi dan melakukan perombakan. Nanti pembaharuan yang satu belum lagi dilaksanakan dengan sempurna ada lagi perintah menjalankan sesuatu yang baru. Terus kapan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah kami bisa aman dari gangguan pembaharuan itu?
 Jawab : Jika permbaharuan yang dilakukan menuju ke arah yang lebih baik, kenapa harus berhenti.

27. Pertanyaan : Pada silabus ada indikator yang harus dibuat sendiri oleh kami. Pada kurikulum KBK sudah ada indicator. Sebenarnya yang enak adalah KBK karena kami tidak perlu menyusun indicator lagi. Apakah kami diperbolehkan menggunakan kurikulum KBK untuk mengambil indokatornya?
 Jawab : Bagi SK dan KD yang sama boleh saja.

28. Pertanyaan : Menurut saya mulok adalah meningkatkan potensi yang ada di daerah bukan mata pelajaran yang sifatnya internasional seperti bahasa inggris. Tetapi di beberapa daerah dan beberapa sekolah ada yang muloknya adalah bahasa inggris dan computer. Ini bagaimana? Dimana muloknya?
 Jawab : Apabila sekolah beranggapan bahasa inggris merupakan suatu kebutuhan yang relevan untuk kebutuhan lokal boleh-boleh saja, misalnya di sekolah-sekolah di sekitar pantai Kute Bali menjadikan bahasa inggris sebagai muatan lokal.

29. Pertanyaan : Berapa banyakkah mulok yang diperbolehkan dilaksanakan di sekolah?
 Jawab : Dalam struktur kurikulum dicantumkan bahwa muatan lokal setara dengan 2 jam pelajaran.

30. Pertanyaan : Apakah setiap siswa harus mengikuti mulok yang sama?
 Jawab : Ya, karena muatan lokal disusun dan diimplementasikan oleh sekolah 

31. Pertanyaan : Mengapa mulok harus ada silabusnya yang juga memuat SK dan KD? Mengapa penyusunan SK dan KD nya dibebankan kepada sekolah?
 Jawab : Karena mulok dikembangkan oleh sekolah, maka sekolah yang lebih tahu SK dan KD yang akan dicapai.

33. Pertanyaan : Pada penentuan tema-tema untuk tematik, apakah kita hanya menggunakan acuan yang telah ada atau boleh menetapkan sendiri?
 Jawab : Tema-tema yang ada panduan yang ada adalah contoh, jadi sekolah dapat memilih tema-tema yang relevan dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan sekolah.

34. Pertanyaan : Bagaimana mengkaitkan tema-tema yang telah ada dalam bentuk silabus dan rpp? Apakah kalau melihat contoh yang ada khususnya pada rpp-nya seolah-olah dalam satu hari siswa akan mengikuti lima mata pelajaran, padahal pada jadwal yang juga ada pada contoh kelas satu satu harinya hanya 3 mata pelajaran? Bila satu hari siswa mengikuti lima mata pelajaran berarti sama dengan anak smp atau sma, belum lagi beban buku yang harus dibawa siswa ke sekolah, apakah ini tidak mengganggu kesehatan anak?
 Jawab : Satu tema dapat dijabarkan beberapa RPP, dan satu RPP digunakan untuk satu kali pertemuan, jadi satu tema tidak dipelajari dalam satu hari.

35. Pertanyaan : Penilaian yang sekarang kan ada bermacam-macam, seperti ada performans, ada produk, ada portofolio dan sebagainya. Padahal kita semua tahu bahwa ujian yang sifatnya nasional nantinya hanya bersifat pilihan ganda saja. Lalu apa gunanya kita melakukan penilaian seperti itu semuanya?
 Jawab : Hal ini karena yang diujikan secara nasional tidak semua SK dan KD yang terdapat dalam satu mata pelajaran.

36. Pertanyaan : Mata pelajaran apa saja yang ada penilaian produknya? Kalau kita akan melakukan penilaian produk, apa saja yang harus kami siapkan? Apakah setiap satu KD harus ada penilaian produknya?
 Jawab : Mata pelajaran yang cendrung menerapkan penilaian produk adalah mata pelajaran seni dan budaya, IPA, dan bahasa Indonesia/ Inggris.

37. Pertanyaan : Apakah benar bahwa penilaian proyek itu mencakup berbagai mata pelajaran?
 Jawab : Tidak, penilaian proyek dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran.

38. Pertanyaan : Skor don bobot, mana yang paling tepat menentukan skor atau bobot? Skor dan bobot menjadi masalah. (Guru tidak bisa membedakan antara skor dan bobot).
 Jawab : Skor adalah perolehan siswa terhadap satu jawaban, misalnya uraian skornya bisa lebih dari 1 tidak sperti di pilihan ganda. Bobot untuk menentukan kedalaman atau kompleksitas dari satu soal, makin tinggi bobotnya berarti soal itu tingkat kesukarannya makin tinggi.

39. Pertanyaan : Gimana dengan sekolah lain yang tidak memiliki LCD, apa alternatifnya.
 Jawab : Dapat menggunakan OHP atau bahan-bahan difotokopi.

40. Pertanyaan : Permasalahan yang sering muncul dalam pelatihan/bimbingan profesional ialah pada Penilaian, seperti mengapa penilaian masih saja dilakukan di tingkat nasional dan tidak pada tingkat satuan pendidikan? Pertanyaan ini juga diikuti dengan mengapa kok hanya tiga matapelajaran itu saja dan mengapa tidak semuanya saja? Pertanyaan tentang penilaian juga menyangkut tentang pembuatan skor, membuat pembobotan, dan menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peserta pada sekolah paling baikpun tidak dapat membedakan antara skor dan bobot, hubungan apa yang terjadi antara skor dan bobot. Pada beberapa sekolah telah melaksanakan KTSP dengan segala keterbatasannya. Masih dalam penilaian, di hampir banyak peserta yang mengikuti pelatihan ini nampaknya sering terhenti dalam menjbarkan indikator yang ada, padahal indikator itu sendiri masih dapat diuraikan lebih rinci dan lebih terukur lagi, seperti pemahaman identifikasi, diskusi, pemaknaan diskusi dan identifikasi dan terminologi lainnya sering berhenti sampai disitu, sehingga pemahaman diskusi maupun identifikasi dipahami secara beragam oleh para peserta.
 Jawab : Untuk mengetahui mutu pendidikan di Indonesia, maka penilaian dilakukan di tingkat nasional. Sebetulnya tidak hanya tiga matapelajaran saja yang diujikan (UN), tetapi semua mata pelajaran lainnya (US).

41. Pertanyaan : Pada sekolah kejuruan ada pemahaman berbeda dengan sekolah umum lainnya, khususnya dalam memahami indikator dan materi, bahkan ada pembiasan pemahaman pada penjabaran dari Kompetensi dasar pada standar isi ke indikator, beberapa peserta menjabarkannya persis seperti apa yang dicontohkon oleh tabel silabus pada contoh KTSP buatan BSNP, ada yang menjabarkannya dalam bentuk materi.
 Jawab : Sebagai panduan penyusunan KTSP digunakan panduan yang dibuat oleh BSNP

42. Pertanyaan : Mengapa SKBM sekarang menjadi KKM ?
 Jawab : Pada dasarnya sama saja hanya istilahnya saja yang berbeda.

43. Pertanyaan : SKBM kriterianya ada esensial, mengapa KKM tidak ada kriteria esensial ?
 Jawab : Karena dalam standar isi, kompetensi sudah esensial (kompetensi sudah minimal).

44. Pertanyaan : Bagaimana penilaian potofolio ?
Jawab : Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dari proses pembelajaran dan membandingkan hasil setiap karya tersebut. Dan pada setiap hasil karya peserta didik diungkapkan kekuatan dan kelemahannya, sehingga peserta didik memiliki catatan-catatan yang dapat memperbaiki hasil karyanya. 
  
45. Pertanyaan : Apakah kegiatan eksperimen dalam IPA dapat dilihat sebagai penilaian performance dan projek ?
 Jawab : Ya, karena kita lihat unjuk kerjanya. Demikian juga proyek karena dari kegiatan eksperimen itu dapat membuat suatu benda atau karya tulis

46. Pertanyaan : Karya tulis dan menyusun teks pidato bisa dimasukan dalam portofolio ?
 Jawab : Ya, karena merupakan hasil karya siswa yang dapat dinilai hasilnya.

 
47. Pertanyaan : Bagaimana keterkaitan kuri 94 - 2004 dan KTSP
 Jawab : 


PERBANDINGAN STRUKTUR PROGRAM DAN MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM 94, KURIKULUM 2004, DAN STANDAR ISI

Keterangan:
• Pada Kurikulum 1994 mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdiri sendiri, sedangkan pada Kurikulum 2004 Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial bergabung menjadi satu tetapi pada Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial kembali menjadi berdiri sendiri
• Pada Kurikulum 2004 mata pelajaran IPA diubah menjadi Pengetahuan Alam kemudian pada Standar Isi kembali lagi menjadi mata pelajaran IPA
• Pada Standar Isi mp Kerajinan Tangan dan Kesenian berubah namanya menjadi Seni budaya dan keterampilan sedangkan di UU Sisdiknas nama mp tsb adalah Seni dan Budaya
• Pada Kurikulum 2004 mp Pendidikan Jasmani dan Kesehatan diubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani selanjutnya di Standar Isi namanya diubah menjadi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan diambil dari kelompok mp padai Standar Isi 


PERBANDINGAN JAM BELAJAR

Keterangan:
• Jumlah jam pelajaran per minggu pada Standar Isi lebih sedikit dibandingkan dengan Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004
• Lamanya 1 jam pelajaran pada Standar Isi lebih kecil daripada Kurikulum 2004 dan Kur 1994 (kelas III – VI) sedangkan untuk kelas I dan II Standar Isi dan Kur 2004 lebih lama daripada Kur 1994
• Minggu efektif dan jumlah jam dalam satu tahun pada Standar Isi lebih kecil daripada Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004

Tidak ada komentar: